Single News

Awas! Pulau Sumbawa Masuk Musim Hujan, BPBD NTB Minta Warga Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Sumbawa, tamanews.id — Pulau Sumbawa kini telah memasuki musim hujan. Menyikapi kondisi ini, masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Bencana-bencana ini meliputi banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, tanah longsor, hingga gelombang tinggi.

​Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), selasa, (18/11/2025) secara khusus meminta seluruh elemen masyarakat Pulau Sumbawa untuk bersiaga. Hal ini penting dilakukan untuk meminimalisir risiko jatuhnya korban jiwa dan kerugian materiil akibat dampak buruk dari musim hujan.

Pemetaan Wilayah Rawan Bencana dan Kesiapan Diri

​Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi NTB, Ahmadi, yang ditemani oleh Kalak BPBD Kabupaten Sumbawa, Muhammad Nurhidayat, menyampaikan peringatan ini saat meninjau lokasi jalan putus di Kabupaten Sumbawa belum lama ini.

​Ahmadi menjelaskan bahwa pada awal musim penghujan, potensi terjadinya bencana alam meningkat. “Seperti halnya di Kabupaten Bima dan Dompu sudah terjadi bencana banjir di awal musim hujan, begitu juga dengan Kabupaten Sumbawa selain banjir terjadi longsor,” jelasnya, mencontohkan kejadian yang sudah terjadi di beberapa wilayah.

​Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD Provinsi NTB bekerja sama dengan instansi terkait, mulai dari tingkat kabupaten hingga pemerintah desa, untuk melakukan pemetaan dan pendataan wilayah-wilayah yang dianggap rawan bencana.

​”Kami sudah mendata ada sekitar puluhan titik rawan bencana yang tersebar di setiap kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa,” ungkap Ahmadi. Titik-titik ini potensial terjadi berbagai bencana, seperti banjir rob, angin kencang, puting beliung, hingga banjir. Potensi bencana lain seperti abrasi juga tidak luput dari perhatian pihaknya.

Peringatan Khusus untuk Warga Pesisir dan Nelayan

​Meskipun intensitas hujan saat ini masih tergolong ringan, potensi bencana tetap harus diwaspadai. Kewaspadaan ini ditekankan terutama bagi warga yang tinggal di wilayah pesisir.

​”Kepada para nelayan dan warga yang biasa beraktivitas di laut kami harapkan meningkatkan kewaspadaan dengan memperhatikan kondisi cuaca di sekitar dan memantau prakiraan cuaca yang diterbitkan BMKG,” tegasnya.

​Hal ini menjadi krusial sebelum memutuskan untuk berangkat melaut, guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Ahmadi berharap masyarakat melengkapi diri dengan berbagai perlengkapan keselamatan saat beraktivitas.

​Untuk memastikan kesiapsiagaan, BPBD juga telah menyiagakan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) di setiap kecamatan. Tim ini siap siaga selama 24 jam untuk merespons dan memberikan bantuan jika terjadi bencana.

Previous slide
Next slide

Share Now