Single News

Jelang Nataru 2026, Gubernur NTB Warning Dini! Destinasi Wisata Siaga Penuh Hadapi Potensi Bencana

Tamanews.id | Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, memimpin rapat koordinasi bersama Forkopimda dan sejumlah stakeholder untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan akhir tahun berlangsung aman dan tertib, terutama di kawasan wisata Lombok dan Sumbawa. Rapat digelar di Mataram pada Jumat, 5 Desember 2025.

Dalam arahannya, Gubernur Iqbal menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam yang mungkin terjadi selama periode libur panjang. Ia meminta BPBD NTB mengaktifkan Command Center secara penuh guna memantau informasi peringatan dini dan memastikan koordinasi lintas wilayah berjalan tanpa hambatan.

“Menyambut Nataru, saya minta BPBD mengaktifkan Command Center dan meningkatkan koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota, khususnya di wilayah wisata. Kita perlu memiliki contingency plan yang jelas agar tahu langkah apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana,” tegasnya.

Untuk mengoptimalkan pengamanan, Gubernur juga meminta seluruh unsur Forkopimda dan stakeholder terkait memperkuat koordinasi di tingkat daerah. Menurutnya, antisipasi dan perencanaan teknis harus dilakukan sejak dini agar setiap potensi gangguan dapat diminimalkan.

“Silakan lakukan koordinasi di masing-masing daerah. Susun rencana teknis dan langkah antisipatif secara matang untuk menghadapi segala kemungkinan saat perayaan Nataru,” ungkapnya.

Iqbal menjelaskan bahwa kawasan wisata menjadi titik yang harus mendapat perhatian khusus. Berdasarkan data statistik tahun-tahun sebelumnya, mobilitas wisatawan—terutama dari luar daerah—meningkat signifikan menjelang akhir tahun. Hal ini menjadi alasan perlunya pengawasan ekstra di destinasi wisata.

“Kalau melihat data tahun sebelumnya, kunjungan wisatawan ke destinasi meningkat cukup tinggi. Itu sebabnya penguatan kewaspadaan di titik-titik wisata perlu diprioritaskan,” jelasnya.

Selain antisipasi umum, Gubernur meminta agar penyusunan Contingency Plan dilakukan secara lebih detail, khususnya terkait potensi bencana yang dapat terjadi di kawasan wisata. Ia menekankan bahwa mitigasi yang baik akan membantu mengurangi dampak negatif apabila bencana terjadi.

“Dalam rapat ini, saya ingin kita memberi perhatian khusus pada penyusunan perencanaan kontingensi. Kita harus siap dengan skenario penanganan jika terjadi bencana di destinasi wisata,” tambahnya.

Sebagai tindak lanjut, Gubernur NTB menginstruksikan Kepala Dinas Pariwisata untuk segera menggelar pertemuan khusus dengan stakeholder terkait dalam satu hingga dua hari ke depan. Pertemuan tersebut akan membahas penyusunan Contingency Plan kebencanaan di kawasan wisata, baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Saya minta Kadis Pariwisata segera melakukan pertemuan terpisah untuk menyusun rencana kontingensi yang lebih komprehensif di daerah tujuan wisata,” tandasnya.

Previous slide
Next slide

Share Now