Sumbawa Besar 9 Oktober 2025 | Liputan Sumbawa – Komitmen I Made Widiarta dalam meningkatkan literasi digital di Kabupaten Sumbawa kembali terbukti melalui perannya sebagai narasumber dalam Workshop Inovasi Pembelajaran untuk Guru SD dan TK, yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa pada Senin, 6 Oktober 2025, di Aula SMPN 1 Sumbawa.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Dikbud untuk membekali guru dalam menghadapi Penghargaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) 2025. Namun, kehadiran I Made Widiarta yang juga merupakan pengurus dari Lembaga Muda Berkarya, memberikan warna tersendiri. Ia tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga menginspirasi para guru agar lebih kreatif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi digital dalam dunia pendidikan.
Dalam materinya bertajuk “Teknik Dasar Pengambilan Video untuk Inovasi Pembelajaran”, I Made Widiarta menekankan pentingnya kemampuan guru dalam menciptakan konten pembelajaran berbasis video. Menurutnya, media video memiliki kekuatan besar dalam menyampaikan pesan pembelajaran secara menarik, efisien, dan mudah dipahami oleh siswa. “Guru saat ini harus mampu menjadi kreator konten pendidikan. Dengan perangkat sederhana seperti ponsel, guru bisa menghadirkan pembelajaran yang inspiratif dan menyenangkan,” ungkapnya di hadapan 50 peserta workshop yang berasal dari berbagai kecamatan di Sumbawa, mulai dari Tarano hingga Alas.
Praktisi digital sekaligus dosen informatika ini dikenal luas karena kiprahnya dalam mendorong literasi digital di berbagai kalangan, mulai dari pelajar, guru, hingga masyarakat umum. Melalui lembaga yang ia geluti, Sumbawa Muda Berkarya, I Made Widiarta secara konsisten menggelar edukasi literasi digital bertema “Cerdas Hidup di Dunia Digital”, bekerja sama dengan berbagai instansi seperti Relawan TIK dan Dinas Kominfo. Selain itu ia juga konsistem mebuat rubrik/artikel yang membahas tentang Literasi Digital.
Dalam sesi workshop kali ini, ia tidak hanya berbicara teori, tetapi juga mengajak peserta langsung mempraktikkan teknik dasar pengambilan gambar, komposisi, pencahayaan, serta editing sederhana menggunakan perangkat gawai. Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap sesi, bahkan banyak yang mengaku baru pertama kali memproduksi video pembelajaran secara mandiri. “Ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan arahan Pak Made, kami jadi percaya diri membuat video untuk digunakan di kelas,” ujar salah satu peserta dari Kecamatan Labuhan Badas.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, Budi Sastrawan, S.IP., M.Si., yang membuka acara tersebut, memberikan apresiasi tinggi terhadap peserta yang hadir, “Guru TK dan Paud adalah jenjang pendidikan paling dasar paling berpengaruh terhadap perkembangan akademik pelajar. ” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Nudiawati, S.Pd., M.M.Inov, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal pembekalan bagi para guru dalam menyiapkan karya inovatif menjelang Penghargaan GTK 2025. “Kegiatan ini menjadi bekal untuk ibu/bapak guru dalam mempersiapkan diri menghadapi Penghargaan GTK 2025. Semoga selanjutnya ada guru-guru berprestasi yang berasal dari Sumbawa” katanya.
Melalui berbagai kegiatan serupa, I Made Widiarta berkomitmen menjadikan Sumbawa sebagai daerah yang maju dalam pemanfaatan teknologi pendidikan. Ia percaya bahwa peningkatan kualitas guru melalui literasi digital akan berdampak langsung pada peningkatan mutu pembelajaran di sekolah. “Sekarang teknologi sudah semakin canggih, tetapi secanggih-canggihnya teknologi tanpa pengguna yang tidak memanfaatkannya, akan percuma juga. Jadi, It’s always about the man behind the gun
” tutupnya.
Workshop ini menjadi bukti nyata bahwa semangat literasi digital di Sumbawa terus tumbuh, salah satunya berkat konsistensi tokoh-tokoh lokal seperti I Made Widiarta yang terus mengabdikan diri untuk kemajuan pendidikan dan masyarakat digital Sumbawa.