Single News

Gubernur Iqbal Dorong Santri NTB Jadi Generasi Unggul dengan Kecerdasan Intelektual, Emosional, dan Spiritual

Tamanews — Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menghadiri peringatan Haul ke-60 Ma’had Darul Qur’an Wal Hadits Al-Majidiyyah Asy-Syafi’iyyah Nahdlatul Wathan (NW) Anjani, yang menjadi salah satu agenda besar tahunan di Lombok Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Iqbal mengajak seluruh santri dan generasi muda untuk tidak hanya mengasah kemampuan intelektual, tetapi juga memperkuat kecerdasan emosional dan spiritual sebagai bekal kepemimpinan masa depan.

“Cerdas intelektual saja tidak cukup. Kalau ingin memimpin bangsa, mengarahkan umat, dan sukses di masa depan, kita juga harus cerdas secara emosional dan spiritual,” ujar Gubernur Iqbal di hadapan ribuan santri dan jamaah yang memadati area pesantren.

Kecerdasan yang Utuh untuk Menghadapi Tantangan Zaman

Gubernur Iqbal menekankan bahwa tantangan era digital semakin kompleks seiring dengan kemajuan teknologi yang membuat informasi mudah diakses oleh siapa pun. Menurutnya, kemampuan berpikir kritis kini bukan lagi keistimewaan, melainkan kebutuhan dasar.

Namun, Iqbal mengingatkan bahwa kecerdasan emosional dan spiritual justru menjadi pembeda antara generasi yang hanya pandai secara akademis dan generasi yang memiliki karakter serta akhlak kuat.

“Sekarang semua bisa belajar apa pun lewat internet, bahkan lewat platform seperti ChatGPT. Tapi kecerdasan emosional tidak bisa dipelajari dari mesin — ia tumbuh dari keimanan dan latihan jiwa,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Gubernur Iqbal mengutip Surah Al-Fath, yang menggambarkan ciri orang beriman sebagai mereka yang berhati tenang. Ia menyebut ketenangan hati sebagai cerminan kecerdasan emosional, yakni kemampuan mengelola diri, menjaga akhlak, dan menghadapi tekanan dengan bijak.

“Santri memiliki keunggulan di sini — mereka tidak hanya belajar ilmu, tetapi juga membentuk keimanan dan akhlak. Mereka adalah calon pemimpin umat yang tangguh dan berakhlak,” tambahnya.

Peran Santri dalam Kebangkitan Umat

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Iqbal menyoroti kondisi umat Islam Indonesia yang masih menghadapi ketertinggalan dalam bidang ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, meski menjadi mayoritas.

Ia menegaskan pentingnya pesantren sebagai pusat pembentukan karakter, pendidikan, dan ekonomi umat.

“Saya berharap para santri dan alumni Ma’had NW Anjani bisa menjadi penerang bagi umat — membimbing, memberdayakan, dan membangun masyarakat menuju kesejahteraan,” kata Iqbal.

Momentum Refleksi dan Kebangkitan Pesantren

Peringatan Haul ke-60 Ma’had NW Anjani menjadi ajang refleksi spiritual sekaligus penguatan peran pesantren sebagai pilar kebangkitan Islam di NTB.

Kehadiran Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal disambut hangat oleh keluarga besar Nahdlatul Wathan (NW) dan masyarakat sekitar. Suasana penuh kekhidmatan mewarnai acara tersebut, yang juga menjadi momentum mempererat silaturahmi antara pemerintah daerah, tokoh agama, dan masyarakat pesantren.

“Mari kita jadikan pesantren sebagai pusat peradaban, tempat lahirnya generasi berilmu, berakhlak, dan berdaya saing global,” tutup Gubernur Iqbal.

Previous slide
Next slide

Share Now