Single News

Gubernur Iqbal Atensi Banjir di Bima dan Dompu: “Masalah Utama Ada di Hulu”

TamaNews.id — Mataram, 12 November 2025. Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, memberikan perhatian serius terhadap bencana banjir yang melanda Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu dalam dua pekan terakhir.

Curah hujan ekstrem di wilayah timur NTB mengakibatkan ribuan warga terdampak, puluhan rumah rusak, serta sejumlah fasilitas umum lumpuh.

Ribuan Warga Terdampak, Infrastruktur Rusak

Berdasarkan laporan sementara BPBD NTB, sedikitnya 2.500 jiwa terdampak, dengan ratusan rumah terendam di beberapa kecamatan di Bima dan Dompu. Sejumlah jembatan penghubung antar desa juga mengalami kerusakan akibat derasnya arus banjir yang membawa material lumpur dan batu.

Gubernur Iqbal memastikan pemerintah provinsi terus melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah kabupaten/kota serta aparat TNI–Polri untuk memastikan penanganan cepat di lapangan.

“Sejak dua hari lalu, kami sudah minta Kepala BPBD bersama timnya untuk siaga memantau perkembangan di lapangan. Begitu juga dengan Pak Danrem, kami sudah komunikasi dan berharap bisa memberikan respon secepat mungkin terhadap situasi di sana,”
ujar Gubernur Iqbal, Rabu (12/11/2025).

Pemprov NTB Siap Bantu, Menunggu Status Darurat dari Kabupaten

Iqbal menegaskan, Pemprov NTB telah menyiapkan dukungan logistik dan personel apabila pemerintah kabupaten membutuhkan tambahan bantuan. Namun, sesuai mekanisme kebencanaan, penetapan status tanggap darurat harus dimulai dari tingkat kabupaten terlebih dahulu.

“Kalau membutuhkan dukungan dari provinsi, kami sudah siap. Tapi kami tunggu penetapan dari kabupaten dulu, karena urutannya memang harus begitu,” jelasnya.

Soroti Penggundulan Hutan dan Pembukaan Lahan Baru

Mantan Duta Besar RI untuk Turki itu juga menyoroti akar permasalahan banjir yang berulang di wilayah Bima dan Dompu. Menurutnya, kerusakan kawasan hulu, penggundulan hutan, pembukaan lahan tanpa kendali, dan sedimentasi tinggi di daerah aliran sungai (DAS) menjadi faktor utama penyebab banjir tahunan.

“Menangani masalah di hilir tidak akan menyelesaikan persoalan. Yang harus kita tangani adalah hulunya. Di hulu sudah terjadi penggundulan hutan besar-besaran dan erosi, sehingga menyebabkan sedimentasi yang akhirnya merusak jalan dan jembatan,” tegasnya.

Langkah Jangka Panjang: Rehabilitasi Hulu dan Tata Ruang Ketat

Iqbal juga menyoroti praktik pembakaran lahan untuk pertanian serta penerbitan izin lahan sporadis tanpa pengawasan desa yang baik. Untuk itu, Pemprov NTB berencana menginisiasi koordinasi lintas kabupaten se-Pulau Sumbawa guna menyusun strategi penanganan jangka panjang dan menyeluruh.

“Insya Allah kita akan segera berkoordinasi dengan para kepala daerah di Pulau Sumbawa untuk mencari solusi yang holistik agar persoalan banjir ini tidak terus berulang,” ujarnya.

Kerugian Puluhan Miliar, Fokus ke Investasi Lingkungan

Dari hasil evaluasi sementara, kerugian material akibat banjir di Bima dan Dompu mencapai puluhan miliar rupiah, meliputi kerusakan jalan, jembatan, lahan pertanian, serta rumah warga.

Gubernur Iqbal menegaskan, kondisi ini menjadi pelajaran penting agar pemerintah mengalihkan sebagian anggaran tanggap darurat ke investasi rehabilitasi lingkungan dan hutan.

“Kerugian materialnya besar sekali. Lebih baik ke depan kita investasikan untuk memperbaiki kondisi di hulu, agar tidak terus-menerus memperbaiki kerusakan akibat banjir,” pungkasnya.

Previous slide
Next slide

Share Now