Tamanews — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di bawah kepemimpinan Gubernur Lalu Muhammad Iqbal menegaskan komitmennya untuk menjadi daerah pelopor ekonomi hijau di Indonesia. Salah satu langkah strategis yang tengah digagas adalah pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) baru bernama NTB Capital, yang akan berfokus pada pengelolaan dan perdagangan kredit karbon hasil berbagai program lingkungan daerah.
Inisiatif ini disampaikan Gubernur Iqbal saat menerima kunjungan Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) NTB, Gusti Ngurah Sandiana, di ruang kerjanya, Rabu (15/10/2025).
“Kita sedang menyiapkan BUMD baru, NTB Capital. Salah satu lini usahanya adalah anak perusahaan yang akan bergerak di bidang perdagangan karbon. Semua potensi karbon kredit dari program pemerintah daerah akan dikonsolidasikan dan dikelola di sana,” jelas Iqbal.
Menurutnya, langkah ini penting untuk melindungi dan mengoptimalkan potensi ekonomi karbon daerah agar tidak dikuasai oleh pihak luar. “Kalau kita tidak segera mengelola potensi karbon sendiri, maka ada kemungkinan pihak luar akan mengambilnya. Misalnya dari program rehabilitasi mangrove yang sudah masuk kategori karbon netral — itu adalah aset ekonomi besar bagi NTB,” tegasnya.
Iqbal juga menyampaikan bahwa kehadiran Bursa Karbon Indonesia yang baru diluncurkan oleh BEI menjadi momentum bagi NTB untuk berperan aktif dalam sistem ekonomi hijau nasional. Melalui NTB Capital, pemerintah daerah dapat memperdagangkan hasil pengelolaan karbon secara transparan dan berkelanjutan.
Selain membahas rencana pengelolaan karbon, Gubernur Iqbal juga mengajak BEI untuk berkolaborasi dalam program unggulan “Desa Berdaya”, sebuah inisiatif Pemprov NTB yang bertujuan mempercepat penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan investasi dan partisipasi masyarakat desa.
“Kerja sama ini bukan hanya tentang ekonomi hijau, tetapi juga tentang bagaimana investasi bisa langsung menyentuh desa-desa dan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat,” pungkasnya.