Single News

Bupati Jarot Kerahkan Satgas Hutan Usai Temukan Bukit Gundul di Beringin Sila, Inovasi Daerah Tetap Jadi Prioritas

Tamanews.id | Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP, kembali menegaskan komitmen kuat pemerintah daerah dalam menjaga lingkungan sekaligus memperkuat inovasi pelayanan publik. Hal ini disampaikan saat membuka Seminar Inovasi Daerah, Rapat Koordinasi Gerakan Penanaman Pohon, dan Pengumuman Pemenang Lomba Inovasi Daerah (LIDA) 2025 di Aula H. Madilaoe ADT Kantor Bupati Sumbawa, Rabu (10/12/2025). Acara ini dihadiri unsur Forkopimda, pimpinan OPD, akademisi, inovator muda, mahasiswa, hingga pelajar.

Dalam sambutannya, Bupati Jarot menekankan pentingnya inovasi sebagai fondasi perubahan layanan publik. Ia mengapresiasi karya-karya peserta LIDA 2025 yang dinilai mampu menjawab persoalan nyata di lapangan, mulai dari reformasi birokrasi, pendidikan, hingga pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, keberanian menghadirkan solusi baru adalah tanda kemajuan daerah.

Namun di tengah fokus pada inovasi itu, Bupati Jarot mengungkap kekhawatirannya terhadap kondisi lingkungan, khususnya bukit-bukit di kawasan Bendungan Beringin Sila yang kini tampak gundul. Kondisi itu disebutnya sebagai “alarm keras” bagi semua pihak. Setelah menerima laporan, ia langsung mengerahkan tim untuk menertibkan aktivitas yang merusak dan menjadikan kawasan tersebut sebagai prioritas dalam program Sumbawa Bersih, Hijau, dan Lestari. Lokasi itu juga telah dimasukkan ke dalam target gerakan penanaman satu juta pohon.

Bupati Jarot tidak menutup mata terhadap dinamika publik terkait pembentukan Satgas Hutan. Ia mengakui adanya kelompok masyarakat yang sempat menggelar demonstrasi karena mengaitkan satgas tersebut dengan isu tambang. Menanggapi hal itu, Bupati menegaskan bahwa kewenangan tambang berada pada pemerintah pusat, sementara persoalan kerusakan hutan, terutama akibat illegal logging, adalah tanggung jawab daerah yang harus segera ditangani.

Karena itu, Satgas Hutan yang dibentuk Pemkab Sumbawa telah mulai bergerak di sejumlah titik rawan. Satgas ini ditugaskan mengawasi aktivitas pembalakan, menindak pelanggaran, sekaligus memperkuat pengawasan tapal batas kawasan hutan.

Dalam pernyataannya yang cukup tegas, Bupati H. Jarot menegaskan komitmen totalnya dalam melindungi lingkungan Sumbawa. “Saya rela masuk penjara demi menyelamatkan daerah ini, demi menyelamatkan sumber daya alam Sumbawa,” ujarnya, mendapat tepuk tangan peserta seminar.

Acara kemudian ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada para pemenang LIDA 2025 sebagai bentuk apresiasi atas inovasi yang lahir dari berbagai kalangan. Bupati Jarot mengajak seluruh peserta dan masyarakat memperkuat kolaborasi, menghadirkan inovasi berkelanjutan, serta menjaga alam sebagai warisan generasi mendatang.

“Inovasi tanpa keberlanjutan tidak akan membawa Sumbawa pada masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.

Previous slide
Next slide

Share Now