Tamanews.id | Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Forkopimda dan sejumlah stakeholder untuk memastikan kesiapan daerah menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat, khususnya di kawasan wisata di Lombok dan Sumbawa. Rakor ini menjadi langkah awal untuk menyusun strategi antisipatif terhadap potensi bencana alam yang kerap meningkat pada periode libur panjang.
Dalam arahannya, Gubernur Iqbal menekankan bahwa kewaspadaan harus dipusatkan pada titik-titik destinasi wisata. Berdasarkan data kunjungan tahun-tahun sebelumnya, lonjakan wisatawan – terutama dari luar daerah – menjadi faktor yang memerlukan pengawasan lebih intensif.
“Jika melihat statistik tahun-tahun sebelumnya, yang perlu diperhatikan adalah tingginya kunjungan ke destinasi wisata. Di sinilah kewaspadaan harus benar-benar ditingkatkan,” tegasnya.
Menurut Iqbal, penyusunan Contingency Plan merupakan aspek krusial yang tidak bisa ditunda. Rencana kontingensi tersebut akan menjadi pedoman teknis bagi seluruh unsur terkait untuk mengurangi risiko dan dampak bencana, apabila terjadi di lokasi wisata yang padat pengunjung.
“Perlu perhatian khusus dalam membuat perencanaan kontingensi agar kita siap menghadapi kemungkinan bencana di destinasi wisata,” ujarnya.
Instruksi Tegas untuk BPBD dan Kadis Pariwisata
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Iqbal mengeluarkan dua instruksi penting kepada instansi terkait:
1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Gubernur meminta BPBD NTB untuk segera mengaktifkan Command Center, khusus untuk memantau informasi dini bencana di seluruh wilayah NTB. Selain itu, koordinasi antara BPBD provinsi dan BPBD kabupaten/kota diminta berjalan lebih intens, terutama di kawasan wisata yang menjadi pusat keramaian saat Nataru.
2. Dinas Pariwisata NTB
Instruksi kedua ditujukan kepada Kepala Dinas Pariwisata. Gubernur meminta agar dalam satu hingga dua hari ke depan, Kadis Pariwisata menggelar pertemuan khusus dengan seluruh pihak terkait untuk merumuskan rencana kontingensi kebencanaan di destinasi wisata.
“Saya perintahkan Kadis Pariwisata segera mengadakan pertemuan khusus untuk menyusun perencanaan kontingensi, baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara,” tegasnya.
Gubernur Iqbal juga mengajak seluruh stakeholder dan Forkopimda di tingkat kabupaten/kota untuk melakukan koordinasi lebih awal. Tujuannya agar persiapan perayaan Nataru 2026 dapat direncanakan secara matang, termasuk langkah antisipasi teknis menghadapi kondisi darurat.
Dengan langkah-langkah tersebut, Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen memastikan perayaan Nataru berlangsung aman, nyaman, dan tetap terkendali di seluruh kawasan wisata unggulan.