Single News

Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal Prioritaskan Pembangunan Merata di Pulau Sumbawa, Fokus Kesehatan dan Infrastruktur

​tamanews.id – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) yang baru dilantik, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, menegaskan komitmennya untuk memfokuskan pembangunan di Pulau Sumbawa pada tahun pertamanya. Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan pimpinan media di Chicken Chili pada Rabu, 29 Oktober 2025.
​Iqbal menjelaskan alasan di balik fokus ini. Meskipun berasal dari Lombok, ia merasa perlu menjembatani ketimpangan pembangunan yang terlampau jauh antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, sebuah fakta yang menurutnya tidak bisa diabaikan.

​”Dengan keterbatasan fiskal yang kita miliki, hal pertama yang harus dilakukan adalah menjembatani jarak yang terlalu jauh antara Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok,” ujar Iqbal.

​Ia mengaku telah meminta izin dan restu dari tokoh adat. “Mereka bilang, ‘Ananda, kami sudah menginfakkan Ananda kepada NTB. Silakan ambil keputusan terbaik buat NTB.’ Karena itu, komitmen sejak awal adalah kita ingin membuat pembangunan lebih merata antara Lombok dan Sumbawa,” imbuhnya.

​Akselerasi Sektor Kesehatan: Menghapus Kesenjangan
​Salah satu prioritas utama yang disorot Gubernur adalah sektor kesehatan. Dr. Iqbal mengungkapkan bahwa hingga saat ini, tidak ada satu pun rumah sakit tipe B di Pulau Sumbawa, mulai dari Sumbawa Besar hingga Bima. Semua rumah sakit di sana berstatus tipe C atau D, sementara rumah sakit tipe A dan B semuanya terpusat di Pulau Lombok.

​Kondisi ini memaksa warga Sumbawa yang menderita penyakit berat seperti stroke, jantung, atau ginjal harus jauh-jauh berobat ke Mataram. Selain membuang waktu, jika pasien meninggal, biaya pemulangan jenazah bisa mencapai Rp5 hingga Rp7 juta.

​”Seharusnya pertanyaannya bukan bagaimana menurunkan biaya pemulangan jenazah, tapi bagaimana membuat orang Bima tidak perlu datang ke Mataram untuk berobat,” tegasnya.

​Untuk mengatasi hal ini, langkah konkret telah dilakukan:

​RSUD Bima ditingkatkan menjadi tipe B. Proses pengerjaan sedang berlangsung.
​RSUP di Sumbawa Besar (RSTP) akan ditingkatkan fasilitasnya. Ditargetkan pada Januari 2026 sudah naik kelas menjadi tipe B.
​Peningkatan ini difokuskan untuk menangani tiga masalah kesehatan utama yang selama ini menjadi alasan rujukan ke Mataram, yaitu stroke, jantung (termasuk pemasangan ring menggunakan alat catheterization laboratory atau cath lab), dan gagal ginjal (tersedianya layanan cuci darah).

​Perbaikan Infrastruktur dan Potensi Ekonomi Baru
​Selain kesehatan, perbaikan infrastruktur jalan provinsi juga menjadi perhatian. Perbaikan sedang dilakukan di jalan menuju Pelabuhan Poto Tano dan lima segmen jalan di Lunyuk, di mana tiga segmen ditargetkan selesai tahun ini.

​Terbaru, setelah lobi intensif hingga larut malam dengan DPR dan Kementerian, Pemerintah Provinsi berhasil memastikan masuknya tiga ruas jalan penting di Pulau Sumbawa dalam proyek strategis nasional, yaitu ruas Stowe-Utan, Empang-Plampang, dan Lunyuk-Jelenga. Targetnya, ketiga ruas jalan ini selesai dalam dua tahun ke depan.

​Di bidang ekonomi, Iqbal melihat potensi besar di Pulau Sumbawa. Ia telah berdiskusi dengan Kepala Bappenas dan disetujui untuk membangun kawasan industri garam seluas 1.000 hingga 2.000 hektare.

​”Ini adalah garam industri, bukan garam rakyat. Indonesia saat ini masih mengimpor 70% kebutuhan garam. Jika kita punya kapasitas ini, kita bisa mengisi kebutuhan domestik dan luar negeri,” jelas Iqbal.

​Selain itu, PT Amman Mineral akan segera memulai operasi di Dodo Rinti, yang diprediksi akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Sumbawa. Tugas pemerintah provinsi saat ini adalah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal agar siap mengisi kebutuhan tenaga kerja tersebut.

​Iqbal menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa tugas semua pihak, termasuk media, adalah mengedukasi publik mengenai langkah-langkah strategis ini.

Previous slide
Next slide

Share Now