TamaNews – Aksi unjuk rasa ratusan warga di Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (28/10/2025), berakhir dengan kesepakatan penting antara perwakilan massa dan Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal. Dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Sangkareang, Gubernur Iqbal menyetujui tiga poin utama tuntutan warga.
Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB, Amri Nuryadin, mengungkapkan bahwa Gubernur Iqbal mendukung percepatan pembangunan pipa bawah laut yang akan mengalirkan air bersih ke wilayah Gili Indah, Kabupaten Lombok Utara.
Selain itu, Gubernur juga menyepakati percepatan pembentukan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) terkait persoalan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) di wilayah Karang Sidemen dan Lantan. GTRA ini akan menjadi forum lintas sektor untuk mempercepat pelaksanaan program reforma agraria di NTB.
“Untuk persoalan TORA, Gubernur sepakat mempercepat pembentukan GTRA dan memastikan masyarakat dilibatkan dalam proses pembahasannya,” jelas Amri.
Tuntutan ketiga menyangkut moratorium Izin Pertambangan Rakyat (IPR). Gubernur Iqbal menyetujui penghentian sementara penerbitan izin tambang rakyat hingga adanya dasar hukum yang kuat dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda).
“Moratorium disetujui sampai adanya payung hukum yang jelas dan tegas dalam bentuk Perda tambang,” tegasnya.
Rencana pembentukan Perda tersebut nantinya akan mengatur mekanisme retribusi tambang, memberikan dasar hukum bagi pemerintah daerah dalam menarik retribusi, serta mengatur kewajiban reklamasi pascatambang agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
Dalam forum hearing tersebut, Gubernur Iqbal menegaskan bahwa penanganan berbagai permasalahan di kawasan Gili akan dilakukan secara menyeluruh dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Terpadu.
“Saya tidak ingin penyelesaian dilakukan setengah-setengah. Karena itu, akan dibentuk Satgas yang bekerja komprehensif, dipimpin langsung oleh Kejati, serta melibatkan Polda, Danrem, ATR/BPN, dan unsur masyarakat sipil,” tegasnya.
Usai pertemuan, Gubernur Iqbal sempat menyapa langsung massa aksi yang masih berada di halaman Kantor Gubernur NTB. Ia berdialog dengan warga dan menutup pertemuan dengan sesi foto bersama sebagai bentuk komitmen untuk menindaklanjuti hasil kesepakatan tersebut.